Harpa atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Harp adalah merupakan jenis alat musik petik. Seringkali alat musik ini diilustrasikan bersama dengan para malaikat. Bentuknya tinggi, umumnya berwarna emas, dan memiliki senar. Biasanya berbentuk dasar segitiga. Seringkali hadir bersamaan dengan orkes simphony, bersamaan dengan suara vokal, suara flute, atau bisa juga dengan jazz bass dan drum.
Sebuah harpa dapat dimainkan baik dengan tangan, ataupun dengan tangan dan kaki, seperti yang ditemui pada pedal harp. Harpa dapat dimainkan secara solo, atau bisa juga dalam bagian sebuah ensemble.
Namun lepas dari keseluruhan itu, baik dimana ataupun bagaimana harpa dimainkan, Harpa dapat menciptakan sebuah dentingan yang sangat indah.
Harpa memiliki berbagai jenis variasi bentuk, ukuran, dan berat. Namun kesemuanya itu tetap memiliki tiga bagian utama, yaitu:
1. Papan suara (Sound board)
2. Leher (Neck)
3. Senar (String)
Harpa Modern biasanya berbentuk triangular. Variasi ukuran sebuah harpa bisa mencapai dua kaki (60 cm) hingga enam kaki (180 cm) dan memiliki 22 sampai 47 buah senar. Harpa dengan ukuran yang lebih kecil bisa dipangku sambil dimainkan. Sedangkan yang berukuran besar biasanya diletakkan di lantai.
Harpa dapat ditemui dengan bentuk dan ukuran yang lebih variatif dibandingkan dengan alat musik/ instrumen lain. Harpa merupakan salah satu intrument yang tertua, dan konon telah digunakan sejak zaman Mesir kuno, dan untuk jenis Harpa yang terbaru, adalah Harpa Elektrik.
Rabu, 01 Juni 2011
BIOLA
Alat musik dawai yang mula-mula biasanya dimainkan dengan cara dipetik (misalnya harpa tangan Yunani). Alat musik gesek diperkirakan berasal dari budaya penunggang kuda di kawasan Asia tengah, contohnya alat musik bangsa Mongolia Morin huur. Alat musik gesek berdawai dua bangsa Turkik dan Mongolia dawainya dari surai kuda, dimainkan dengan busur surai kuda, dan memiliki ukiran kepala kuda di bagian kepalanya. Biola, viola, dan cello yang busurnya masih dibuat dari surai kuda, adalah peninggalan bangsa nomaden tersebut.[1]
Dipercayai bahwa alat musik mula-mula tersebut dibawa ke Asia Timur, India, Bizantium dan Timur Tengah; di tempat-tempat tersebut mereka menyesuaikan dengan lingkungannya dan berkembang menjadi alat musik erhu, esra, harpa tangan Bizantium, dan rebab. Biola dalam bentuk modern bermula dari Italia Utara pada awal abad ke-16, terutama di kota pelabuhan Venice dan Genoa yang berhubungan langsung ke Asia Tengah lewat jalur sutera.
Biola Eropa modern dipengaruhi oleh berbagai alat musik, terutama dari Timur Tengah[2] dan Bizantium[3][4]. Tiga jenis alat musik mula-mula yang biasanya disebut sebagai cikal-bakal biola adalah rebec (yang diturunkan dari harpa tangan Bizantium[5] dan rebab), vielle (biola abad Renaisans), dan lira da braccio[6] (yang juga diturunkan dari harpa tangan Bizantium[3]). Salah satu deskripsi terawal tentang biola, termasuk cara penyetelannya, ada di dalam Epitome musical karya Jambe de Fer, yang diterbitkan di Lyon pada 1556.[7] Perlahan-lahan biola mulai menyebar ke seluruh Eropa.
Biola tertua yang pernah dicatat yang memiliki empat senar seperti biola modern dibuat oleh Andrea Amati pada tahun 1555, walaupun tahun tepatnya diragukan. (Biola yang lebih awal hanya memiliki tiga senar, disebut violetta.) Biola seketika menjadi populer, baik di antara para pemusik jalanan maupun para bangsawan, terbukti bahwa raja Perancis Charles IX menyuruh Amati untuk membuat 24 biola untuknya pada tahun 1560.[8] Biola tertua yang masih ada saat ini adalah salah satu dari ke-24 biola ini, dan diberi nama "Charles IX", dibuat di Cremona c. 1560. Biola zaman Renaisans yang paling bagus dengan ukiran dan hiasan adalah Gasparo da Salò (1574 c.) yang pertama-tama dimiliki oleh Ferdinand II, Adipati Agung Austria, dan selanjutnya, sejak 1841, oleh virtuoso Norwegia Ole Bull, yang menggunakannya selama empat puluh tahun dan ribuan konser. Saat ini biola tersebut berada di Vestlandske Kustindustrimuseum di Bergen, Norwegia. "The Messiah" atau "Le Messie" (juga dikenal sebagai "Salabue") yang dibuat oleh Antonio Stradivari pada 1716 belum pernah sekalipun dipakai. Biola tersebut berada di Museum Ashmolean di Oxford.[9]
Terjadi perubahan yang cukup besar pada pembuatan biola pada abad ke-18, terutama dalam hal panjang dan sudut leher biola. Mayoritas alat musik yang lama telah diperbarui sesuai standar yan baru ini, dan maka dari itu jelas berbeda dari keadaan alat musik tersebut ketika diselesaikan oleh seniman pembuat biola, termasuk perbedaan dalam hal suara dan respons.[10] Namun alat-alat musik ini dengan kondisi mereka pada saat ini menjadi standar kesempurnaan pada seni pembuatan biola dan suara biola, dan pembuat biola di seluruh dunia berusaha untuk mendekati ideal tersebut sedapat mungkin.
Hingga hari ini, alat musik dari "Jaman Keemasan" pembuatan biola, terutama yang dibuat oleh Stradivari dan Guarneri del Gesù, adalah alat-alat musik yang paling diburu oleh kolektor dan pemain biola. Rekor harga biola saat ini untuk biola Stradivari adalah AS$3.544.000 dalam sebuah lelang pada 16 Mei 2006. Semua biola Stradivarius memiliki nama unik; biola termahal Stradivari bernama "Hammer" ("Palu") yang dibuat pada tahun 1707.[11]
[sunting] Bagian biola
Bagian-bagian biola
Sebuah biola dibagi menjadi beberapa bagian; badan biola, leher biola, jembatan biola, papan jari, senar, dan beberapa macam perangkat pembantu. Perangkat pembantu tersebut antara lain pasak penyetel untuk setiap senar, ekor biola untuk menahan senar, pin dan tali untuk menahan ekor biola, beberapa penyetel tambahan pada ekor biola bila diperlukan, dan sebuah penyangga dagu. (Penyangga dagu tersebut dapat tergabung dengan ekor biola ataupun dipasang di sebelah kirinya.)
Badan biola terdiri atas dua papan suara yang melengkung yang disatukan oleh kayu yang disebut iga biola yang dilem menggunakan lem binatang, lem kulit binatang, atau resin. Iga biola biasa terdiri dari bagian atas, keempat sudut, bagian bawah, dan garis tipis yang disebut lapisan dalam, yang membantu mempertahankan lekukan pada iga biola, dan memperluas permukaan untuk pengeleman. Dipandang baik dari depan maupun dari belakang, badan biola menyerupai bentuk jam pasir. Dua buah lekukan menyerupai huruf C pada kedua sisi samping biola memberikan ruang bagi busur biola untuk bergerak.
Tiang penyangga di dalam biola yang terlihat melalui lubang F
Umumnya permukaan atas biola dibuat dari kayu spruce, sejenis kayu cemara, yang dipahat sehingga memiliki bentuk yang simetris dan diberi dua lubang suara (atau lubang-F, diberi nama demikian karena bentuknya). Lubang suara tersebut memengaruhi kelenturan suara biola, dan juga sebagai "lubang napas" biola pada saat udara beresonansi di dalamnya. Pada pinggir permukaan ini, dibentuk suatu lekukan garis yang disebut purfling, tujuannya ialah menghalangi retakan yang berasal dari pinggir. Purfling palsu yang dicat pada permukaan biola biasanya menandakan kualitas biola yang rendah. Sebuah balok kayu kecil dipasang di dalam permukaan atas biola, sejajar dengan jembatan biola di atasnya, untuk menambah massa serta kekerasan permukaan atas biola.
Bagian belakang dan samping biola dibuat dari kayu mapel, biasa dipilih yang memiliki alur yang sama. Bagian belakang biola umumnya dibuat dari kayu utuh yang dipahat secara simetris. Bagian ini sering pula dibentuk purfling walaupun dalam hal ini tidak seberapa berpengaruh terhadap biola itu sendiri. Beberapa biola antik dibubuhi tulisan tangan atau diberi lapisan cat sebagai ganti purfling pada bagian belakang biola. Sebuah tonjolan setengah lingkaran kecil yang terdapat pada bagian yang dekat dengan leher biola memberikan permukaan tambahan pada saat pengeleman. Tonjolan tersebut penting untuk sambungan antara leher dan badan biola, namun pada saat mengukur panjang biola bagian ini tidak dihiraukan.
Leher biola biasanya terbuat dari kayu mapel yang setipe dengan bagian belakang dan samping badan biola. Pada leher biola terdapat papan jari yang dibuat dari kayu eboni atau kayu lain yang dicat hitam. Kayu eboni sering dipilih oleh pengrajin biola karena sifatnya yang keras, menawan, dan tahan lama. Beberapa biola yang sangat tua menggunakan kayu mapel untuk papan jarinya, dan dipernis dengan kayu eboni. Pada ujung papan jari yang atas terdapat segaris kayu yang menonjol, biasa kayu eboni atau gading, yang disebut sadel atas. Tonjolan ini digunakan untuk menahan senar, sama seperti jembatan biola digunakan untuk hal yang sama di bagian badan biola.
Jembatan baru dan jembatan yang sudah jadi
Jembatan biola dipahat dengan hati-hati dari kayu mapel dan memiliki beberapa kegunaan: lengkungan atasnya menahan senar pada ketinggian tertentu dari papan jari dalam bentuk melengkung supaya dapat digesek sendiri-sendiri (atau bersamaan) dan menghantarkan getaran suara dari senar ke badan biola. Jembatan ini setelah dipasang juga dapat digerakkan untuk menyetel bunyi biola.
Empat buah penyetel tambahan pada masing-masing senar
Bagian Ekor biola adalah tempat menambatkan ujung bawah senar yang diselipkan ke dalam masing-masing dari empat lubangnya. Seringkali untuk senar E juga diberi penyetel tambahan untuk mempermudah penyetelan, namun untuk senar-senar yang lain juga dapat dipasangi penyetel tambahan ini. (Beberapa pemain tidak mau menambahi penyetel tambahan karena dapat memperberat biola dan mengubah kualitas suara yang dihasilkan.)
[sunting] Busur biola
Search Wikimedia Commons Wikimedia Commons memiliki galeri mengenai:
Busur biola
Detail busur biola
Busur biola terdiri dari sebatang kayu dan berhelai-helai rambut kuda yang dipasang dari satu ujung tongkat ke ujung yang lain. Pada ujung bawahnya terdapat semacam sekrup yang digunakan untuk mengencangkan (saat akan dimainkan) atau mengendurkan (saat akan disimpan) rambut tersebut. Di dekat sekrup tersebut juga terdapat pegangan jempol serta jari-jari yang lain.
Rambut yang digunakan untuk busur biola ini biasanya diambil dari rambut ekor kuda putih jantan (rambutnya juga selalu bewarna putih keemasan), meskipun busur-busur yang lebih murah menggunakan serat sintetis. Jika busur biola rajin digosok dengan gala (Bahasa Inggris: rosin) akan membuat 'cengkeraman' busur ke senar menjadi lebih stabil dan terkontrol (tidak gampang lepas), dan dapat membantu teknik getaran. Batang kayu yang digunakan biasanya dibuat dari kayu pernambuco untuk hasil yang terbaik atau dari kayu brasil yang lebih murah, dan busur yang murah biasanya menggunakan serat gelas. Inovasi terakhir telah memungkinkan serat karbon untuk digunakan sebagai materi pembuatan batang kayu busur biola.
[sunting] Senar biola
Gambar yang memperlihatkan jembatan dan senar biola.
Senar biola sebelum dipasang
Senar dibuat dari usus domba, direntangkan, dikeringkan, lalu dipelintir. Pada suatu ketika ditemukan bahwa senar usus ini dapat dikembangkan dengan cara dicampuri logam. Hasil yang diperoleh dari proses ini adalah senar yang lebih kuat dan lebih seimbang, dan karena lebih padat dapat disetel dengan tekanan yang lebih besar, menghasilkan volume yang lebih besar pula. Dibanding dengan senar sintetis yang banyak digunakan sekarang, senar usus memiliki bunyi yang lebih hangat, seperti suara nyanyian.
Senar modern menggunakan baja padat, baja untingan, atau berbagai bahan sintetis. Semua senar untingan dan beberapa senar padat dilapisi dengan bermacam-macam logam untuk menyesuaikan massanya, diameternya, dan kadar airnya . Senar tertinggi E biasanya dari baja padat, yang kadang dicampur aluminium untuk mencegah "siulan". Lapisan emas mencegah karat pada senar dan juga mengurangi "siulan". Baja tahan karat menghasilkan suara yang sedikit berbeda. Senar berinti sintetis menggabungkan kualitas yang dihasilkan senar usus dengan ketahan-lamaan dan stabilitas penyetelan. Senar ini lebih sensitif kepada perubahan kelembaban daripada senar usus, dan tidak begitu sensitif terhadap perubahan temperatur daripada senar logam.
[sunting] Ukuran biola
Anak-anak yang mulai belajar biola pada saat belum bertumbuh maksimal biasanya menggunakan biola yang berukuran lebih kecil yang dimulai dari yang terkecil 1/16, 1/10, 1/8, 1/4, 2/4 (1/2), 3/4, dan biola untuk dewasa 4/4. Kadang kadang biola berukuran 1/32 juga digunakan (ukurannya sangat kecil).
Panjang badan (tidak termasuk leher) biola 'penuh' atau ukuran 4/4 adalah sekitar 36 cm (atau lebih kecil menurut beberapa model dari abad ke-17). Biola 3/4 sepanjang 33 cm, 1/2 sepanjang 30 cm. Sebagai perbandingannya, viola 'penuh' berukuran sekitar 40 cm.
Untuk menentukan ukuran biola yang cocok digunakan oleh seorang anak, biasanya sang anak disuruh memegang sebuah biola dan tangannya harus sampai menjangkau hingga ke gulungan kepala biola. Beberapa guru juga menganjurkan ukuran yang lebih kecil semakin baik.
Pemula biasanya menggunakan penanda di papan jari untuk menandai posisi jari tangan kiri, namun begitu terbiasa maka akan dilepaskan. Cara yang lain adalah dengan memberi setitik 'tip-ex' putih sebagai penanda posisi jari yang lama-lama akan hilang jika terus berlatih.
Biola biasanya digunakan dengan tangan kanan memegang busur dan tangan kiri menekan senar, meskipun orang tersebut adalah kidal, namun dalam beberapa kasus kadang-kadang seseorang juga dapat memainkannya secara kebalikan.
[sunting] Bermain biola
Penyangga bahu
Walaupun ada beberapa pemain biola yang memainkan dengan kidal, namun mayoritas pemain biola, kidal maupun tidak kidal, bermain dengan biola di tangan kiri dan busur di tangan kanan. Cara yang benar untuk bermain biola adalah dengan memegang biola dengan tangan kiri, dan penyangga dagu pada biola diapit dengan dagu dan pundak kiri, dapat dibantu dengan penyangga bahu, namun banyak pemain yang memilih tidak menggunakannya. Bermain biola dapat dilakukan dengan berdiri maupun duduk di kursi, sesuai selera pemain.
Cara membunyikan biola dapat dengan digesek dengan busur maupun dipetik dengan jari tangan kanan (teknik ini disebut dengan pizzicato). Walaupun untuk pemain biasa memetik senar biola dengan teknik pizzicato selalu dilakukan dengan jari tangan kanan, namun ada pula pemain yang memetik dengan tangan kiri dan lagu-lagu khusus yang memerlukan kecepatan tinggi antara menggesek dengan busur dan memetik dengan jari sehingga jari tangan kiri yang digunakan.
[sunting] Tangan kiri
MHVC-KyokoYonemoto-PaganiniCaprice24.ogv
Putar video
Kyoko Yonemoto memainkan Caprice No. 24 karya Paganini dengan biola
Karena biola tidak memiliki fret seperti gitar sebagai penanda jari, seorang pemain biola harus benar-benar tahu di mana letak suatu nada dengan menggunakan perasaan. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan berlatih terus menerus sehingga jari-jari tangan dapat secara otomatis menekan nada yang diinginkan dengan tepat (ingatan otot). Selain melatih jari, pemain biola juga harus melatih telinga sehingga dapat membedakan nada-nada sumbang, walaupun hanya sedikit saja.
Teknik yang digunakan oleh para pemula untuk menandai letak nada pada biola antara lain dengan selotip yang ditempelkan pada leher biola, atau dengan menggunakan Tip X putih untuk menandai posisi jari. Setelah latihan dengan rajin, seorang pemula diharapkan akan dapat mengingat-ingat dan meninggalkan metode-metode di atas dan mengandalkan refleks saja. Metode ini dianggap kurang begitu baik karena mengandalkan indra penglihatan, bukan pendengaran, sedangkan dalam bermain biola mengetahui posisi jari bukan melalui penglihatan, karena pemain juga harus membaca not musik, melainkan harus melalui pendengaran.
Posisi jari pada fret biola
Latihan pendengaran untuk pemula sebaiknya dilakukan sejak dini agar fondasinya kokoh. Salah satu teknik yang sering digunakan adalah dengan melatih bunyi yang sama. Keempat senar biola memiliki empat 'nada terbuka' atau 'senar terbuka', yaitu G-D-A-E (diberi warna hitam pada gambar), nada yang berbunyi jika senar digesek tanpa ditekan oleh jari. Keempat nada terbuka ini akan turut bersuara jika nada serupa pada senar lain dibunyikan (karena persamaa frekuensi), misalnya senar D akan berbunyi jika nada D (kiri bawah pada gambar) pada senar G dibunyikan. Pada posisi pertama ada sembilan 'nada tertutup' (atau 'senar tertutup', yaitu nada yang berbunyi jika ditekan oleh jari) yang memiliki resonansi akustik dengan keempat nada terbuka di atas.
[sunting] Posisi jari
Jari tangan biasanya diberi nomor 1 (telunjuk) hingga 4 (kelingking), dan not-not musik, terutama untuk para pemula, diberi penomoran demikian untuk menandai jari mana yang harus digunakan. Nomor 0 berarti nada terbuka (jari tidak menekan senar). Bagan di samping menunjukkan posisi pertama pada biola, yaitu nada-nada yang dapat ditekan oleh jari tanpa harus menggeser posisi tangan. Yang tidak terlihat pada gambar di samping adalah jarak antara nada-nada tersebut yang semakin tinggi semakin kecil jaraknya. Garis biru menandakan posisi selotip untuk jari 1-2-3 yang biasa digunakan oleh pemula.
Posisi jari, seperti yang telah disinggung di atas, merupakan istilah untuk menggambarkan letak tangan relatif terhadap leher biola. Posisi natural (yaitu posisi dasar) disebut Posisi 1; pada posisi ini tangan kiri memegang leher biola secara natural, jari-jari tangan dapat digunakan untuk memainkan seluruh tangga nada G mulai dari senar G dengan nada tertinggi nada B pada senar E. Pada biola maupun alat-alat musik gesek lainnya posisi ini merupakan posisi yang paling sering digunakan.
Dengan menggeser posisi tangan kiri turun ke arah badan biola maka dikatakan posisinya telah berubah. Posisi 2 dicapai dengan memposisikan jari telunjuk (jari 1) pada jari 2 di posisi 1, dengan kata lain posisi jarinya bergeser satu; Posisi 2 memiliki jangkauan mulai dari nada terendah B di G dan nada tertinggi C# di E. Posisi ketiga dari C di G hingga D# dan seterusnya. Setelah Posisi 5 biasanya hanya pemain yang mahir yang menggunakannya untuk dapat memainkan nada-nada tinggi di senar E, dan biasanya sudah tidak diberi nama lagi (mis. walaupun secara teori ada Posisi 15, posisi yang dianggap tertinggi, namun hal tersebut tidak pernah diajarkan secara lisan). Batas atas nada biola tergantung pada tingkat kemahiran pemain seorang pemain biola, yang dapat dengan mudah bermain dua tangga nada pada satu senar, atau maksimal empat tangga nada pada keempat senar. Posisi terendah biasanya disebut Posisi ½, yaitu di antara nada terbuka dan Posisi 1, walaupun posisi ini jarang digunakan.
Senar yang digunakan untuk memainkan suatu nada biasanya memengaruhi kualitas nada, atau yang disebut dengan timbre, yang dihasilkan. Contohnya, walaupun nada E rendah dapat dimainkan di senar G (Posisi 2 - Posisi 5) dan di senar D (Posisi 1), namun kadang-kadang penulis musik menginginkan nada tersebut dimainkan di senar tertentu, contohnya dengan markah sul G yang berarti 'dimainkan di senar G' dan seterusnya. Jika tidak disebutkan secara eksplisit, maka seorang pemain dapat secara bebas menggunakan senar yang dipilihnya.
[sunting] Senar terbuka
Contoh audio:
Gnome-mime-audio-openclipart.svg
Suara dan teknik biola
Putar suara
Nada terbuka (arco dan pizzicato)
Tangga nada A mayor (arco dan pizzicato)
Tangga nada A mayor dengan vibrato
Tangga nada A mayor dimainkan dengan col legno
Nada harmonik alami A, E, dan A tinggi
Nada harmonik buatan (palsu) pada A7
Nada harmonik glissando pada senar A
566 KB.
lihat pula: Suara biola di Commons
Kesulitan mendengarkan berkas ini? Lihat bantuan.
Nada dasar dawai biola
Menggesek ataupun memetik nada terbuka (senar terbuka) — yakni nada yang dibunyikan tanpa menekan senar dengan jari — memiliki suara yang khas dan berbeda dengan nada yang sama yang dibunyikan secara tertutup (ditekan oleh jari), misalnya nada terbuka D (di senar D) dan nada D pada senar G. Hal ini dikarenakan getaran senar yang lebih leluasa pada sadel atas jika tidak dihalangi oleh jari tangan. Selain dari nada G rendah, yang hanya memiliki satu cara untuk memainkannya, biasanya pemain musik biola klasik cenderung menghindari bunyi nada terbuka, karena kualitas nadanya yang lebih 'kasar' — terutama nada terbuka E — dibanding nada-nada tertutup lainnya, dan pemain tidak dapat menggunakan teknik getaran (vibrato) pada nada terbuka, walaupun bagi pemain yang mahir hal ini dapat diakali dengan cara melakukan teknik vibrato pada nada yang satu oktaf lebih tinggi dari nada terbuka tersebut.
Beberapa penulis musik dapat membubuhkan tanda di musiknya jika sebuah nada perlu dimainkan dengan menggunakan senar terbuka, seperti pada karya-karya awal komponis seperti Bach. Nada terbuka juga dapat dimainkan pada bagian musik yang cepat, yang suaranya kurang lebih tidak dapat dibedakan.
[sunting] Pemberhentian ganda
Pemberhentian ganda merupakan istilah untuk teknik memainkan biola dengan menggesek dua nada tertutup pada dua senar yang berbeda secara bersamaan, yang menghasilkan bunyi kord. Teknik pemberhentian ganda juga dapat dimainkan hanya dengan satu nada tertutup dan nada lainnya merupakan Senar terbuka. Tiga atau empat nada juga dapat dimainkan secara bersamaan oleh pemain yang mahir, yang masing-masing disebut dengan 'pemberhentian ganda tiga' dan 'pemberhentian ganda empat' (nada-nadanya dapat dimainkan secara bersamaan atau dengan melakukan teknik pemberhentian ganda dua kali)
[sunting] Getaran
Wiki letter w.svg Bagian ini membutuhkan pengembangan.
Getaran atau vibrato merupakan teknik menggetarkan senar dengan jari yang menekan senar. Senar digeser (sambil ditekan) dengan cepat maju-mundur sehingga menimbulkan suara bergetar. Teknik ini juga biasa disebut vibrasi.
[sunting] Harmonik
Wiki letter w.svg Bagian ini membutuhkan pengembangan.
Nada harmonik pada biola dibunyikan dengan menyentuh (bukan menekan) senar pada posisi tertentu yang menyebabkan timbulnya suara yang lebih tinggi dari suara nada pada posisi yang sama jika ditekan.
[sunting] Tangan kanan
Right hand position on bow.jpg
Tangan kanan sebagai pemegang busur memiliki peranan penting dalam menciptakan suara. Tangan kanan bertanggung jawab dalam hal kualitas nada, ritme, dinamik, artikulasi, dan timbre. Dengan mengetahui teknik-teknik menggesek busur yang baik, maka seorang pemain dapat mengatur suara yang dihasilkan oleh biola.
Teknik yang terpenting dalam menggesek biola adalah cara memegang busur. Biasanya busur dipegang dengan jempol yang dimasukkan di sela-sela ujung bawah busur. Jari-jari yang lain diletakkan di sebelah atas busur.
Suara yang dihasilkan akan lebih keras jika busur digesek dengan kecepatan tinggi atau dengan memberi tekanan pada senar biola. Kualitas suara yang dihasilkan berbeda, jika senar semakin ditekan oleh busur, maka suara yang dihasilkan akan semakin kasar.
Posisi senar yang digesek juga memengaruhi suara yang dihasilkan. Senar yang digesek di dekat jembatan biola (sul ponticello) akan lebih besar suaranya daripada jika digesek jauh dari jembatan biola.
Ada banyak teknik menggesek biola yang memungkinkan berbagai macam pemain untuk menghasilkan berbagai macam suara, termasuk di antaranya adalah legato, collé, ricochet, sautillé, martelé, spiccato, dan staccato.
[sunting] Petikan
Wiki letter w.svg Bagian ini membutuhkan pengembangan.
Petikan atau pizzicato (disingkat pizz.) menandakan teknik memetik senar biola dengan jari tangan kanan.
[sunting] Teknik busur lainnya
Col legno
(bahasa Italia: col legno - dengan kayu) - membunyikan senar dengan bagian kayu busur, bukan surainya.
Spicacto
memantul-mantulkan busur pada senar dengan kecepatan sedang, biasanya dilakukan dengan permainan jari yang cepat.
Tremolando
pengulangan yang sangat cepat (biasanya satu nada saja, namun kadang-kadang lebih dari satu) yang dilakukan dengan puncak busur.
[sunting] Peredam suara
Peredam suara
Sebuah peredam suara dapat dipasangkan pada jembatan biola untuk menghasilkan nada yang lebih pelan. Piranti ini dapat berupa jepitan seperti penjepit baju dari plastik maupun sebuah pengganjal dari karet atau besi.
Selain untuk latihan di tempat yang tidak memungkinkan untuk bersuara keras, beberapa musik juga secara khusus dituliskan con sordino (sering disingkat con sord, sord, sordino) yang berarti "diam" dalam bahasa Italia. Pemain lalu memasangkan peredam suara tersebut. Jika pada musik tertulis senza sordino (atau senza sord) maka alat tersebut dilepas.
Dalam musik bahasa Inggris, istilah yang digunakan adalah mute dan unmute. Ekuivalensinya dalam bahasa Jerman dan Perancis adalah mit Dämpfer (Dämpfer auf)—ohne Dämpfer (Dämpfer ab/weg) dan sourdine
Jika bahasa menjadi kendala, maka seorang pemain biola dapat membubuhkan tanda Mute-on sign yang berarti "diam" dan peredam suara dipasang dan Mute-off yang berarti peredam suara dilepas pada kertas musik mereka. Contohnya adalah pada karya seperti Simfoni No.4 (Mahler) dalam bahasa Jerman yang berulang-ulang terdapat petunjuk untuk memasang dan melepas peredam suara.
[sunting] Aliran musik biola
[sunting] Klasik
Sejak zaman Barok dan Rococo biola telah menjadi alat musik yang vital dalam seni musik Barat karena beberapa sebab. Nada yang dihasilkan biola terdengar dengan lebih jelas dari alat musik klasik yang lain, menjadikannya cocok untuk memainkan bagian melodi musik. Jika dimainkan oleh orang yang ahli, maka biola merupakan alat musik yang sangat cepat dan dapat memainkan rentetan nada yang cepat dan sukar.
Dalam orkestra, biola merupakan sebagian besar dari musik yang dimainkan. Pemain biola dibagi menjadi dua bagian, biasa disebut dengan pemain biola pertama dan kedua. Komposer biasanya memberikan bagian nada melodi kepada pemain pertama, sedangkan pemain kedua memainkan nada harmoni atau nada melodi satu oktaf di bawah pemain pertama. Pemain kedua juga biasanya duduk di bagian dalam dan bertugas untuk membalik kertas not ketika duduk berdampingan di samping pemain pertama yang duduk di bagian luar lebih dekat ke para pirsawan.
Kuartet gesek biasanya terdiri dari dua pemain biola - satu pemain pertama dan satu pemain kedua -, seorang pemain viola, dan seorang pemain cello.
Karena potensi biola jika dimainkan oleh maestro biola dapat menghasilkan lagu yang sangat indah, maka biola yang berkualitas tinggi dapat mencapai harga yang sangat mahal.
[sunting] Jazz
Penggunaan biola dalam musik jazz sudah tercatat sejak awal abad ke-20. Salah satu pionirnya yang terkenal adalah Joe Venuti. Pemain biola jazz ternama Indonesia antara lain Luluk Purwanto. Untuk daftar pemain biola jazz, lihat pula daftar pemain biola jazz.
[sunting] Pop
Beberapa contoh musik pop yang memadukan unsur biola ke dalam musik mereka antara lain: The Corrs, yang memadukan musik rakyat Irlandia yang sering menggunakan biola, Dixie Chicks yang bergenre country, dan Electric Light Orchestra yang beraliran cadas, Vanessa Mae, Bond, Nigel Kennedy, Yellowcard, Dave Matthews Band, dan lain-lain.
[sunting] Rakyat
Beberapa contoh musik rakyat (folk) yang banyak memakai biola: musik rakyat Irlandia, bluegrass (Amerika Serikat), keroncong (Portugal dan Indonesia), dan musik Melayu.
Dipercayai bahwa alat musik mula-mula tersebut dibawa ke Asia Timur, India, Bizantium dan Timur Tengah; di tempat-tempat tersebut mereka menyesuaikan dengan lingkungannya dan berkembang menjadi alat musik erhu, esra, harpa tangan Bizantium, dan rebab. Biola dalam bentuk modern bermula dari Italia Utara pada awal abad ke-16, terutama di kota pelabuhan Venice dan Genoa yang berhubungan langsung ke Asia Tengah lewat jalur sutera.
Biola Eropa modern dipengaruhi oleh berbagai alat musik, terutama dari Timur Tengah[2] dan Bizantium[3][4]. Tiga jenis alat musik mula-mula yang biasanya disebut sebagai cikal-bakal biola adalah rebec (yang diturunkan dari harpa tangan Bizantium[5] dan rebab), vielle (biola abad Renaisans), dan lira da braccio[6] (yang juga diturunkan dari harpa tangan Bizantium[3]). Salah satu deskripsi terawal tentang biola, termasuk cara penyetelannya, ada di dalam Epitome musical karya Jambe de Fer, yang diterbitkan di Lyon pada 1556.[7] Perlahan-lahan biola mulai menyebar ke seluruh Eropa.
Biola tertua yang pernah dicatat yang memiliki empat senar seperti biola modern dibuat oleh Andrea Amati pada tahun 1555, walaupun tahun tepatnya diragukan. (Biola yang lebih awal hanya memiliki tiga senar, disebut violetta.) Biola seketika menjadi populer, baik di antara para pemusik jalanan maupun para bangsawan, terbukti bahwa raja Perancis Charles IX menyuruh Amati untuk membuat 24 biola untuknya pada tahun 1560.[8] Biola tertua yang masih ada saat ini adalah salah satu dari ke-24 biola ini, dan diberi nama "Charles IX", dibuat di Cremona c. 1560. Biola zaman Renaisans yang paling bagus dengan ukiran dan hiasan adalah Gasparo da Salò (1574 c.) yang pertama-tama dimiliki oleh Ferdinand II, Adipati Agung Austria, dan selanjutnya, sejak 1841, oleh virtuoso Norwegia Ole Bull, yang menggunakannya selama empat puluh tahun dan ribuan konser. Saat ini biola tersebut berada di Vestlandske Kustindustrimuseum di Bergen, Norwegia. "The Messiah" atau "Le Messie" (juga dikenal sebagai "Salabue") yang dibuat oleh Antonio Stradivari pada 1716 belum pernah sekalipun dipakai. Biola tersebut berada di Museum Ashmolean di Oxford.[9]
Terjadi perubahan yang cukup besar pada pembuatan biola pada abad ke-18, terutama dalam hal panjang dan sudut leher biola. Mayoritas alat musik yang lama telah diperbarui sesuai standar yan baru ini, dan maka dari itu jelas berbeda dari keadaan alat musik tersebut ketika diselesaikan oleh seniman pembuat biola, termasuk perbedaan dalam hal suara dan respons.[10] Namun alat-alat musik ini dengan kondisi mereka pada saat ini menjadi standar kesempurnaan pada seni pembuatan biola dan suara biola, dan pembuat biola di seluruh dunia berusaha untuk mendekati ideal tersebut sedapat mungkin.
Hingga hari ini, alat musik dari "Jaman Keemasan" pembuatan biola, terutama yang dibuat oleh Stradivari dan Guarneri del Gesù, adalah alat-alat musik yang paling diburu oleh kolektor dan pemain biola. Rekor harga biola saat ini untuk biola Stradivari adalah AS$3.544.000 dalam sebuah lelang pada 16 Mei 2006. Semua biola Stradivarius memiliki nama unik; biola termahal Stradivari bernama "Hammer" ("Palu") yang dibuat pada tahun 1707.[11]
[sunting] Bagian biola
Bagian-bagian biola
Sebuah biola dibagi menjadi beberapa bagian; badan biola, leher biola, jembatan biola, papan jari, senar, dan beberapa macam perangkat pembantu. Perangkat pembantu tersebut antara lain pasak penyetel untuk setiap senar, ekor biola untuk menahan senar, pin dan tali untuk menahan ekor biola, beberapa penyetel tambahan pada ekor biola bila diperlukan, dan sebuah penyangga dagu. (Penyangga dagu tersebut dapat tergabung dengan ekor biola ataupun dipasang di sebelah kirinya.)
Badan biola terdiri atas dua papan suara yang melengkung yang disatukan oleh kayu yang disebut iga biola yang dilem menggunakan lem binatang, lem kulit binatang, atau resin. Iga biola biasa terdiri dari bagian atas, keempat sudut, bagian bawah, dan garis tipis yang disebut lapisan dalam, yang membantu mempertahankan lekukan pada iga biola, dan memperluas permukaan untuk pengeleman. Dipandang baik dari depan maupun dari belakang, badan biola menyerupai bentuk jam pasir. Dua buah lekukan menyerupai huruf C pada kedua sisi samping biola memberikan ruang bagi busur biola untuk bergerak.
Tiang penyangga di dalam biola yang terlihat melalui lubang F
Umumnya permukaan atas biola dibuat dari kayu spruce, sejenis kayu cemara, yang dipahat sehingga memiliki bentuk yang simetris dan diberi dua lubang suara (atau lubang-F, diberi nama demikian karena bentuknya). Lubang suara tersebut memengaruhi kelenturan suara biola, dan juga sebagai "lubang napas" biola pada saat udara beresonansi di dalamnya. Pada pinggir permukaan ini, dibentuk suatu lekukan garis yang disebut purfling, tujuannya ialah menghalangi retakan yang berasal dari pinggir. Purfling palsu yang dicat pada permukaan biola biasanya menandakan kualitas biola yang rendah. Sebuah balok kayu kecil dipasang di dalam permukaan atas biola, sejajar dengan jembatan biola di atasnya, untuk menambah massa serta kekerasan permukaan atas biola.
Bagian belakang dan samping biola dibuat dari kayu mapel, biasa dipilih yang memiliki alur yang sama. Bagian belakang biola umumnya dibuat dari kayu utuh yang dipahat secara simetris. Bagian ini sering pula dibentuk purfling walaupun dalam hal ini tidak seberapa berpengaruh terhadap biola itu sendiri. Beberapa biola antik dibubuhi tulisan tangan atau diberi lapisan cat sebagai ganti purfling pada bagian belakang biola. Sebuah tonjolan setengah lingkaran kecil yang terdapat pada bagian yang dekat dengan leher biola memberikan permukaan tambahan pada saat pengeleman. Tonjolan tersebut penting untuk sambungan antara leher dan badan biola, namun pada saat mengukur panjang biola bagian ini tidak dihiraukan.
Leher biola biasanya terbuat dari kayu mapel yang setipe dengan bagian belakang dan samping badan biola. Pada leher biola terdapat papan jari yang dibuat dari kayu eboni atau kayu lain yang dicat hitam. Kayu eboni sering dipilih oleh pengrajin biola karena sifatnya yang keras, menawan, dan tahan lama. Beberapa biola yang sangat tua menggunakan kayu mapel untuk papan jarinya, dan dipernis dengan kayu eboni. Pada ujung papan jari yang atas terdapat segaris kayu yang menonjol, biasa kayu eboni atau gading, yang disebut sadel atas. Tonjolan ini digunakan untuk menahan senar, sama seperti jembatan biola digunakan untuk hal yang sama di bagian badan biola.
Jembatan baru dan jembatan yang sudah jadi
Jembatan biola dipahat dengan hati-hati dari kayu mapel dan memiliki beberapa kegunaan: lengkungan atasnya menahan senar pada ketinggian tertentu dari papan jari dalam bentuk melengkung supaya dapat digesek sendiri-sendiri (atau bersamaan) dan menghantarkan getaran suara dari senar ke badan biola. Jembatan ini setelah dipasang juga dapat digerakkan untuk menyetel bunyi biola.
Empat buah penyetel tambahan pada masing-masing senar
Bagian Ekor biola adalah tempat menambatkan ujung bawah senar yang diselipkan ke dalam masing-masing dari empat lubangnya. Seringkali untuk senar E juga diberi penyetel tambahan untuk mempermudah penyetelan, namun untuk senar-senar yang lain juga dapat dipasangi penyetel tambahan ini. (Beberapa pemain tidak mau menambahi penyetel tambahan karena dapat memperberat biola dan mengubah kualitas suara yang dihasilkan.)
[sunting] Busur biola
Search Wikimedia Commons Wikimedia Commons memiliki galeri mengenai:
Busur biola
Detail busur biola
Busur biola terdiri dari sebatang kayu dan berhelai-helai rambut kuda yang dipasang dari satu ujung tongkat ke ujung yang lain. Pada ujung bawahnya terdapat semacam sekrup yang digunakan untuk mengencangkan (saat akan dimainkan) atau mengendurkan (saat akan disimpan) rambut tersebut. Di dekat sekrup tersebut juga terdapat pegangan jempol serta jari-jari yang lain.
Rambut yang digunakan untuk busur biola ini biasanya diambil dari rambut ekor kuda putih jantan (rambutnya juga selalu bewarna putih keemasan), meskipun busur-busur yang lebih murah menggunakan serat sintetis. Jika busur biola rajin digosok dengan gala (Bahasa Inggris: rosin) akan membuat 'cengkeraman' busur ke senar menjadi lebih stabil dan terkontrol (tidak gampang lepas), dan dapat membantu teknik getaran. Batang kayu yang digunakan biasanya dibuat dari kayu pernambuco untuk hasil yang terbaik atau dari kayu brasil yang lebih murah, dan busur yang murah biasanya menggunakan serat gelas. Inovasi terakhir telah memungkinkan serat karbon untuk digunakan sebagai materi pembuatan batang kayu busur biola.
[sunting] Senar biola
Gambar yang memperlihatkan jembatan dan senar biola.
Senar biola sebelum dipasang
Senar dibuat dari usus domba, direntangkan, dikeringkan, lalu dipelintir. Pada suatu ketika ditemukan bahwa senar usus ini dapat dikembangkan dengan cara dicampuri logam. Hasil yang diperoleh dari proses ini adalah senar yang lebih kuat dan lebih seimbang, dan karena lebih padat dapat disetel dengan tekanan yang lebih besar, menghasilkan volume yang lebih besar pula. Dibanding dengan senar sintetis yang banyak digunakan sekarang, senar usus memiliki bunyi yang lebih hangat, seperti suara nyanyian.
Senar modern menggunakan baja padat, baja untingan, atau berbagai bahan sintetis. Semua senar untingan dan beberapa senar padat dilapisi dengan bermacam-macam logam untuk menyesuaikan massanya, diameternya, dan kadar airnya . Senar tertinggi E biasanya dari baja padat, yang kadang dicampur aluminium untuk mencegah "siulan". Lapisan emas mencegah karat pada senar dan juga mengurangi "siulan". Baja tahan karat menghasilkan suara yang sedikit berbeda. Senar berinti sintetis menggabungkan kualitas yang dihasilkan senar usus dengan ketahan-lamaan dan stabilitas penyetelan. Senar ini lebih sensitif kepada perubahan kelembaban daripada senar usus, dan tidak begitu sensitif terhadap perubahan temperatur daripada senar logam.
[sunting] Ukuran biola
Anak-anak yang mulai belajar biola pada saat belum bertumbuh maksimal biasanya menggunakan biola yang berukuran lebih kecil yang dimulai dari yang terkecil 1/16, 1/10, 1/8, 1/4, 2/4 (1/2), 3/4, dan biola untuk dewasa 4/4. Kadang kadang biola berukuran 1/32 juga digunakan (ukurannya sangat kecil).
Panjang badan (tidak termasuk leher) biola 'penuh' atau ukuran 4/4 adalah sekitar 36 cm (atau lebih kecil menurut beberapa model dari abad ke-17). Biola 3/4 sepanjang 33 cm, 1/2 sepanjang 30 cm. Sebagai perbandingannya, viola 'penuh' berukuran sekitar 40 cm.
Untuk menentukan ukuran biola yang cocok digunakan oleh seorang anak, biasanya sang anak disuruh memegang sebuah biola dan tangannya harus sampai menjangkau hingga ke gulungan kepala biola. Beberapa guru juga menganjurkan ukuran yang lebih kecil semakin baik.
Pemula biasanya menggunakan penanda di papan jari untuk menandai posisi jari tangan kiri, namun begitu terbiasa maka akan dilepaskan. Cara yang lain adalah dengan memberi setitik 'tip-ex' putih sebagai penanda posisi jari yang lama-lama akan hilang jika terus berlatih.
Biola biasanya digunakan dengan tangan kanan memegang busur dan tangan kiri menekan senar, meskipun orang tersebut adalah kidal, namun dalam beberapa kasus kadang-kadang seseorang juga dapat memainkannya secara kebalikan.
[sunting] Bermain biola
Penyangga bahu
Walaupun ada beberapa pemain biola yang memainkan dengan kidal, namun mayoritas pemain biola, kidal maupun tidak kidal, bermain dengan biola di tangan kiri dan busur di tangan kanan. Cara yang benar untuk bermain biola adalah dengan memegang biola dengan tangan kiri, dan penyangga dagu pada biola diapit dengan dagu dan pundak kiri, dapat dibantu dengan penyangga bahu, namun banyak pemain yang memilih tidak menggunakannya. Bermain biola dapat dilakukan dengan berdiri maupun duduk di kursi, sesuai selera pemain.
Cara membunyikan biola dapat dengan digesek dengan busur maupun dipetik dengan jari tangan kanan (teknik ini disebut dengan pizzicato). Walaupun untuk pemain biasa memetik senar biola dengan teknik pizzicato selalu dilakukan dengan jari tangan kanan, namun ada pula pemain yang memetik dengan tangan kiri dan lagu-lagu khusus yang memerlukan kecepatan tinggi antara menggesek dengan busur dan memetik dengan jari sehingga jari tangan kiri yang digunakan.
[sunting] Tangan kiri
MHVC-KyokoYonemoto-PaganiniCaprice24.ogv
Putar video
Kyoko Yonemoto memainkan Caprice No. 24 karya Paganini dengan biola
Karena biola tidak memiliki fret seperti gitar sebagai penanda jari, seorang pemain biola harus benar-benar tahu di mana letak suatu nada dengan menggunakan perasaan. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan berlatih terus menerus sehingga jari-jari tangan dapat secara otomatis menekan nada yang diinginkan dengan tepat (ingatan otot). Selain melatih jari, pemain biola juga harus melatih telinga sehingga dapat membedakan nada-nada sumbang, walaupun hanya sedikit saja.
Teknik yang digunakan oleh para pemula untuk menandai letak nada pada biola antara lain dengan selotip yang ditempelkan pada leher biola, atau dengan menggunakan Tip X putih untuk menandai posisi jari. Setelah latihan dengan rajin, seorang pemula diharapkan akan dapat mengingat-ingat dan meninggalkan metode-metode di atas dan mengandalkan refleks saja. Metode ini dianggap kurang begitu baik karena mengandalkan indra penglihatan, bukan pendengaran, sedangkan dalam bermain biola mengetahui posisi jari bukan melalui penglihatan, karena pemain juga harus membaca not musik, melainkan harus melalui pendengaran.
Posisi jari pada fret biola
Latihan pendengaran untuk pemula sebaiknya dilakukan sejak dini agar fondasinya kokoh. Salah satu teknik yang sering digunakan adalah dengan melatih bunyi yang sama. Keempat senar biola memiliki empat 'nada terbuka' atau 'senar terbuka', yaitu G-D-A-E (diberi warna hitam pada gambar), nada yang berbunyi jika senar digesek tanpa ditekan oleh jari. Keempat nada terbuka ini akan turut bersuara jika nada serupa pada senar lain dibunyikan (karena persamaa frekuensi), misalnya senar D akan berbunyi jika nada D (kiri bawah pada gambar) pada senar G dibunyikan. Pada posisi pertama ada sembilan 'nada tertutup' (atau 'senar tertutup', yaitu nada yang berbunyi jika ditekan oleh jari) yang memiliki resonansi akustik dengan keempat nada terbuka di atas.
[sunting] Posisi jari
Jari tangan biasanya diberi nomor 1 (telunjuk) hingga 4 (kelingking), dan not-not musik, terutama untuk para pemula, diberi penomoran demikian untuk menandai jari mana yang harus digunakan. Nomor 0 berarti nada terbuka (jari tidak menekan senar). Bagan di samping menunjukkan posisi pertama pada biola, yaitu nada-nada yang dapat ditekan oleh jari tanpa harus menggeser posisi tangan. Yang tidak terlihat pada gambar di samping adalah jarak antara nada-nada tersebut yang semakin tinggi semakin kecil jaraknya. Garis biru menandakan posisi selotip untuk jari 1-2-3 yang biasa digunakan oleh pemula.
Posisi jari, seperti yang telah disinggung di atas, merupakan istilah untuk menggambarkan letak tangan relatif terhadap leher biola. Posisi natural (yaitu posisi dasar) disebut Posisi 1; pada posisi ini tangan kiri memegang leher biola secara natural, jari-jari tangan dapat digunakan untuk memainkan seluruh tangga nada G mulai dari senar G dengan nada tertinggi nada B pada senar E. Pada biola maupun alat-alat musik gesek lainnya posisi ini merupakan posisi yang paling sering digunakan.
Dengan menggeser posisi tangan kiri turun ke arah badan biola maka dikatakan posisinya telah berubah. Posisi 2 dicapai dengan memposisikan jari telunjuk (jari 1) pada jari 2 di posisi 1, dengan kata lain posisi jarinya bergeser satu; Posisi 2 memiliki jangkauan mulai dari nada terendah B di G dan nada tertinggi C# di E. Posisi ketiga dari C di G hingga D# dan seterusnya. Setelah Posisi 5 biasanya hanya pemain yang mahir yang menggunakannya untuk dapat memainkan nada-nada tinggi di senar E, dan biasanya sudah tidak diberi nama lagi (mis. walaupun secara teori ada Posisi 15, posisi yang dianggap tertinggi, namun hal tersebut tidak pernah diajarkan secara lisan). Batas atas nada biola tergantung pada tingkat kemahiran pemain seorang pemain biola, yang dapat dengan mudah bermain dua tangga nada pada satu senar, atau maksimal empat tangga nada pada keempat senar. Posisi terendah biasanya disebut Posisi ½, yaitu di antara nada terbuka dan Posisi 1, walaupun posisi ini jarang digunakan.
Senar yang digunakan untuk memainkan suatu nada biasanya memengaruhi kualitas nada, atau yang disebut dengan timbre, yang dihasilkan. Contohnya, walaupun nada E rendah dapat dimainkan di senar G (Posisi 2 - Posisi 5) dan di senar D (Posisi 1), namun kadang-kadang penulis musik menginginkan nada tersebut dimainkan di senar tertentu, contohnya dengan markah sul G yang berarti 'dimainkan di senar G' dan seterusnya. Jika tidak disebutkan secara eksplisit, maka seorang pemain dapat secara bebas menggunakan senar yang dipilihnya.
[sunting] Senar terbuka
Contoh audio:
Gnome-mime-audio-openclipart.svg
Suara dan teknik biola
Putar suara
Nada terbuka (arco dan pizzicato)
Tangga nada A mayor (arco dan pizzicato)
Tangga nada A mayor dengan vibrato
Tangga nada A mayor dimainkan dengan col legno
Nada harmonik alami A, E, dan A tinggi
Nada harmonik buatan (palsu) pada A7
Nada harmonik glissando pada senar A
566 KB.
lihat pula: Suara biola di Commons
Kesulitan mendengarkan berkas ini? Lihat bantuan.
Nada dasar dawai biola
Menggesek ataupun memetik nada terbuka (senar terbuka) — yakni nada yang dibunyikan tanpa menekan senar dengan jari — memiliki suara yang khas dan berbeda dengan nada yang sama yang dibunyikan secara tertutup (ditekan oleh jari), misalnya nada terbuka D (di senar D) dan nada D pada senar G. Hal ini dikarenakan getaran senar yang lebih leluasa pada sadel atas jika tidak dihalangi oleh jari tangan. Selain dari nada G rendah, yang hanya memiliki satu cara untuk memainkannya, biasanya pemain musik biola klasik cenderung menghindari bunyi nada terbuka, karena kualitas nadanya yang lebih 'kasar' — terutama nada terbuka E — dibanding nada-nada tertutup lainnya, dan pemain tidak dapat menggunakan teknik getaran (vibrato) pada nada terbuka, walaupun bagi pemain yang mahir hal ini dapat diakali dengan cara melakukan teknik vibrato pada nada yang satu oktaf lebih tinggi dari nada terbuka tersebut.
Beberapa penulis musik dapat membubuhkan tanda di musiknya jika sebuah nada perlu dimainkan dengan menggunakan senar terbuka, seperti pada karya-karya awal komponis seperti Bach. Nada terbuka juga dapat dimainkan pada bagian musik yang cepat, yang suaranya kurang lebih tidak dapat dibedakan.
[sunting] Pemberhentian ganda
Pemberhentian ganda merupakan istilah untuk teknik memainkan biola dengan menggesek dua nada tertutup pada dua senar yang berbeda secara bersamaan, yang menghasilkan bunyi kord. Teknik pemberhentian ganda juga dapat dimainkan hanya dengan satu nada tertutup dan nada lainnya merupakan Senar terbuka. Tiga atau empat nada juga dapat dimainkan secara bersamaan oleh pemain yang mahir, yang masing-masing disebut dengan 'pemberhentian ganda tiga' dan 'pemberhentian ganda empat' (nada-nadanya dapat dimainkan secara bersamaan atau dengan melakukan teknik pemberhentian ganda dua kali)
[sunting] Getaran
Wiki letter w.svg Bagian ini membutuhkan pengembangan.
Getaran atau vibrato merupakan teknik menggetarkan senar dengan jari yang menekan senar. Senar digeser (sambil ditekan) dengan cepat maju-mundur sehingga menimbulkan suara bergetar. Teknik ini juga biasa disebut vibrasi.
[sunting] Harmonik
Wiki letter w.svg Bagian ini membutuhkan pengembangan.
Nada harmonik pada biola dibunyikan dengan menyentuh (bukan menekan) senar pada posisi tertentu yang menyebabkan timbulnya suara yang lebih tinggi dari suara nada pada posisi yang sama jika ditekan.
[sunting] Tangan kanan
Right hand position on bow.jpg
Tangan kanan sebagai pemegang busur memiliki peranan penting dalam menciptakan suara. Tangan kanan bertanggung jawab dalam hal kualitas nada, ritme, dinamik, artikulasi, dan timbre. Dengan mengetahui teknik-teknik menggesek busur yang baik, maka seorang pemain dapat mengatur suara yang dihasilkan oleh biola.
Teknik yang terpenting dalam menggesek biola adalah cara memegang busur. Biasanya busur dipegang dengan jempol yang dimasukkan di sela-sela ujung bawah busur. Jari-jari yang lain diletakkan di sebelah atas busur.
Suara yang dihasilkan akan lebih keras jika busur digesek dengan kecepatan tinggi atau dengan memberi tekanan pada senar biola. Kualitas suara yang dihasilkan berbeda, jika senar semakin ditekan oleh busur, maka suara yang dihasilkan akan semakin kasar.
Posisi senar yang digesek juga memengaruhi suara yang dihasilkan. Senar yang digesek di dekat jembatan biola (sul ponticello) akan lebih besar suaranya daripada jika digesek jauh dari jembatan biola.
Ada banyak teknik menggesek biola yang memungkinkan berbagai macam pemain untuk menghasilkan berbagai macam suara, termasuk di antaranya adalah legato, collé, ricochet, sautillé, martelé, spiccato, dan staccato.
[sunting] Petikan
Wiki letter w.svg Bagian ini membutuhkan pengembangan.
Petikan atau pizzicato (disingkat pizz.) menandakan teknik memetik senar biola dengan jari tangan kanan.
[sunting] Teknik busur lainnya
Col legno
(bahasa Italia: col legno - dengan kayu) - membunyikan senar dengan bagian kayu busur, bukan surainya.
Spicacto
memantul-mantulkan busur pada senar dengan kecepatan sedang, biasanya dilakukan dengan permainan jari yang cepat.
Tremolando
pengulangan yang sangat cepat (biasanya satu nada saja, namun kadang-kadang lebih dari satu) yang dilakukan dengan puncak busur.
[sunting] Peredam suara
Peredam suara
Sebuah peredam suara dapat dipasangkan pada jembatan biola untuk menghasilkan nada yang lebih pelan. Piranti ini dapat berupa jepitan seperti penjepit baju dari plastik maupun sebuah pengganjal dari karet atau besi.
Selain untuk latihan di tempat yang tidak memungkinkan untuk bersuara keras, beberapa musik juga secara khusus dituliskan con sordino (sering disingkat con sord, sord, sordino) yang berarti "diam" dalam bahasa Italia. Pemain lalu memasangkan peredam suara tersebut. Jika pada musik tertulis senza sordino (atau senza sord) maka alat tersebut dilepas.
Dalam musik bahasa Inggris, istilah yang digunakan adalah mute dan unmute. Ekuivalensinya dalam bahasa Jerman dan Perancis adalah mit Dämpfer (Dämpfer auf)—ohne Dämpfer (Dämpfer ab/weg) dan sourdine
Jika bahasa menjadi kendala, maka seorang pemain biola dapat membubuhkan tanda Mute-on sign yang berarti "diam" dan peredam suara dipasang dan Mute-off yang berarti peredam suara dilepas pada kertas musik mereka. Contohnya adalah pada karya seperti Simfoni No.4 (Mahler) dalam bahasa Jerman yang berulang-ulang terdapat petunjuk untuk memasang dan melepas peredam suara.
[sunting] Aliran musik biola
[sunting] Klasik
Sejak zaman Barok dan Rococo biola telah menjadi alat musik yang vital dalam seni musik Barat karena beberapa sebab. Nada yang dihasilkan biola terdengar dengan lebih jelas dari alat musik klasik yang lain, menjadikannya cocok untuk memainkan bagian melodi musik. Jika dimainkan oleh orang yang ahli, maka biola merupakan alat musik yang sangat cepat dan dapat memainkan rentetan nada yang cepat dan sukar.
Dalam orkestra, biola merupakan sebagian besar dari musik yang dimainkan. Pemain biola dibagi menjadi dua bagian, biasa disebut dengan pemain biola pertama dan kedua. Komposer biasanya memberikan bagian nada melodi kepada pemain pertama, sedangkan pemain kedua memainkan nada harmoni atau nada melodi satu oktaf di bawah pemain pertama. Pemain kedua juga biasanya duduk di bagian dalam dan bertugas untuk membalik kertas not ketika duduk berdampingan di samping pemain pertama yang duduk di bagian luar lebih dekat ke para pirsawan.
Kuartet gesek biasanya terdiri dari dua pemain biola - satu pemain pertama dan satu pemain kedua -, seorang pemain viola, dan seorang pemain cello.
Karena potensi biola jika dimainkan oleh maestro biola dapat menghasilkan lagu yang sangat indah, maka biola yang berkualitas tinggi dapat mencapai harga yang sangat mahal.
[sunting] Jazz
Penggunaan biola dalam musik jazz sudah tercatat sejak awal abad ke-20. Salah satu pionirnya yang terkenal adalah Joe Venuti. Pemain biola jazz ternama Indonesia antara lain Luluk Purwanto. Untuk daftar pemain biola jazz, lihat pula daftar pemain biola jazz.
[sunting] Pop
Beberapa contoh musik pop yang memadukan unsur biola ke dalam musik mereka antara lain: The Corrs, yang memadukan musik rakyat Irlandia yang sering menggunakan biola, Dixie Chicks yang bergenre country, dan Electric Light Orchestra yang beraliran cadas, Vanessa Mae, Bond, Nigel Kennedy, Yellowcard, Dave Matthews Band, dan lain-lain.
[sunting] Rakyat
Beberapa contoh musik rakyat (folk) yang banyak memakai biola: musik rakyat Irlandia, bluegrass (Amerika Serikat), keroncong (Portugal dan Indonesia), dan musik Melayu.
OSCAR NIEMEYER
Oscar Niemeyer untuk terus berkarya di bidang arsitektur.Pada usia ke- 101,Niemeyer bertekad belum akan pensiun.
PEKAN lalu, Niemeyer bahkan masih terlihat hadir dalam sebuah rapat yang digelar Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva di Planalto Palace,Brasilia, untuk membahas krisis ekonomi di negara itu. Niemeyer mewakili kalangan arsitek Brasil.
Kedatangan Niemeyer di Planalto Palace itu menjadi catatan tersendiri baginya. Niemeyer berperan besar dalam renovasi istana negara yang menjadi simbol kebanggaan rakyat Brasil tersebut.Planalto Palace merupakan salah satu karya Niemeyer, arsitek yang selalu menonjolkan gaya modern. Niemeyer lahir di Rio de Janeiro, Brasil, pada 15 Desember 1907.
Dia sangat terkenal dengan karya arsitektur bergaya modern. Meski telah berusia seabad lebih, dedikasinya terhadap arsitektur tidak luntur. ”Tanggal tidak begitu penting. Umur juga tidaklah penting, apalagi waktu,” ungkap Niemeyer ketika merayakan hari ulang tahunnya ke-100pada tahun lalu.
Nama Niemeyer tidak asing bagi kalangan arsitek dunia. Niemeyer dikenal sebagai pelopor gaya arsitektur modern, khususnya di kawasan Amerika Latin. Hasil rancangan bangunannya mempunyai nilai artistik tertentu yang mengolaborasikan faktor logis dan substantif. Meskipun dipandang ”setengah pensiun”, Niemeyer masih aktif bekerja.Dia terkadang masih terlihat menggambar untuk pesanan dari luar.
Niemeyer juga mengaku senang menerima arsitek muda dari seluruh dunia. Nama besar Niemeyer menarik perhatian Matthieu Salvaing yang kemudian menuangkannya dalam sebuah buku. Salvaing menilai, Niemeyer berperan besar dalam mengubah wajah ibu kota Brasil, Brasilia. Karena jasanya itu, Niemeyer ditunjuk sebagai ketua arsitek Brasilia.
”Oscar Niemeyer yang menjadi salah satu arsitek paling banyak karyanya pada abad ke- 20 dianggap sebagai pelopor gaya arsitektur modern,”ungkap Salvaing yang mengaku pernah melakukan perjalanan bersama Niemeyer dari Sao Paulo menuju Belo Horizonte. Niemeyer telah mendesain sejumlah bangunan penting, baik di Brasil maupun di luar negeri.
Pada 1988, dia mendapatkan penghargaan Pritzker Prize karena dedikasi dan prestasinya di dunia arsitektur. Niemeyer telah mendesain bangunan mulai dari Gedung Departemen Pendidikan dan Kesehatan Brasil, yang saat ini bernama Palace of Culture, pada 1937 di Rio de Janeiro hingga Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada 1947.
Niemeyer memulai karier sebagai arsitek pertama kali setelah lulus dari Universita Escola Nacional de Belas Artes di Rio de Janeiro pada 1934. Saat itu, dia bergabung dengan tim arsitek Brasil yang bekerja sama dengan Le Corbusier. Dia mulai menggarap proyek pembangunan Gedung Departemen Pendidikan dan Kesehatan Brasil.
Pada awal kariernya, Niemeyer belum mampu memunculkan gaya yang menjadi ciri khas. Semua karyanya masih terpengaruh ciptaan Corbusier. Hubungannya dengan sejumlah arsitek dan tokoh matematika terkenal di dunia, di antaranya Joaquim Cardoso dari Brasil dan Pier Luigi Nervi dari Italia, ternyata mampu memengaruhi kreativitas Niemeyer di bidang arsitektur.
Pada 1947, Niemeyer berhasil menjadi salah satu arsitek terkenal di dunia. Ketika itu, dia mendapat kehormatan untuk bergabung dengan sebuah tim dalam mendesain markas besar PBB. Hasil desain Niemeyer ternyata mendapat penilaian terbaik dari para juri. Namun, karena tidak percaya diri dengan proyek sebesar itu, Niemeyer akhirnya memutuskan bekerja sama dengan Le Corbusier.Proyek itu berhasil, tetapi kemudian ternyata Le Corbusier yang paling banyak diuntungkan dan terkenal.
Era 1950-an boleh dibilang sebagai masa kejayaan Niemeyer. Dia menangani beberapa desain gedung,baik di dalam maupun luar Brasil. Di Sao Paulo,Niemeyer telah mendesain rancangan dari Pusat Riset Penerbangan. Di Prancis,Niemeyer juga berhasil mendesain gedung pabrikan automotif Prancis, Renault.
Dia pun menjadi orang di belakang layar yang mendesain pembangunan Kantor Media Mondadori di Milan dan Gedung FATA di Turin.Adapun di Aljazair,Niemeyer dipercaya mendesain beberapa gedung, antara lain Taman Zoologi,University of Constantine, dan Gedung Departemen Luar Negeri.
Dari 1957 hingga 1959, Niemeyer mendapat kehormatan sebagai penasihat dari organisasi arsitek Nova Cap yang berencana mendesain proyek untuk mengubah wajah Brasilia. Setahun kemudian, Niemeyer ditunjuk sebagai pemimpin para arsitek di Nova Cap yang mendesain sebagian besar bangunan penting di kota itu.
Bangunan-bangunan itu dianggap sebagai simbol modernisasi Brasilia. Pada 1964, Niemeyer memutuskan untuk berafiliasi politik dengan partai komunis. Keputusan itu memaksanya berada di pengasingan di Prancis. Di negeri yang terkenal dengan tradisi demokrasi itu,Niemeyer juga turut serta dalam mendesain markas besar partai komunis setempat.
Dengan berakhirnya kekuasaan diktator di Brasil, Niemeyer akhirnya memutuskan kembali ke tanah air. Sekembalinya ke Brasil, dia memilih untuk mengajar di University of Rio de Janeiro dan membuka jasa konsultan arsitektur sendiri
PEKAN lalu, Niemeyer bahkan masih terlihat hadir dalam sebuah rapat yang digelar Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva di Planalto Palace,Brasilia, untuk membahas krisis ekonomi di negara itu. Niemeyer mewakili kalangan arsitek Brasil.
Kedatangan Niemeyer di Planalto Palace itu menjadi catatan tersendiri baginya. Niemeyer berperan besar dalam renovasi istana negara yang menjadi simbol kebanggaan rakyat Brasil tersebut.Planalto Palace merupakan salah satu karya Niemeyer, arsitek yang selalu menonjolkan gaya modern. Niemeyer lahir di Rio de Janeiro, Brasil, pada 15 Desember 1907.
Dia sangat terkenal dengan karya arsitektur bergaya modern. Meski telah berusia seabad lebih, dedikasinya terhadap arsitektur tidak luntur. ”Tanggal tidak begitu penting. Umur juga tidaklah penting, apalagi waktu,” ungkap Niemeyer ketika merayakan hari ulang tahunnya ke-100pada tahun lalu.
Nama Niemeyer tidak asing bagi kalangan arsitek dunia. Niemeyer dikenal sebagai pelopor gaya arsitektur modern, khususnya di kawasan Amerika Latin. Hasil rancangan bangunannya mempunyai nilai artistik tertentu yang mengolaborasikan faktor logis dan substantif. Meskipun dipandang ”setengah pensiun”, Niemeyer masih aktif bekerja.Dia terkadang masih terlihat menggambar untuk pesanan dari luar.
Niemeyer juga mengaku senang menerima arsitek muda dari seluruh dunia. Nama besar Niemeyer menarik perhatian Matthieu Salvaing yang kemudian menuangkannya dalam sebuah buku. Salvaing menilai, Niemeyer berperan besar dalam mengubah wajah ibu kota Brasil, Brasilia. Karena jasanya itu, Niemeyer ditunjuk sebagai ketua arsitek Brasilia.
”Oscar Niemeyer yang menjadi salah satu arsitek paling banyak karyanya pada abad ke- 20 dianggap sebagai pelopor gaya arsitektur modern,”ungkap Salvaing yang mengaku pernah melakukan perjalanan bersama Niemeyer dari Sao Paulo menuju Belo Horizonte. Niemeyer telah mendesain sejumlah bangunan penting, baik di Brasil maupun di luar negeri.
Pada 1988, dia mendapatkan penghargaan Pritzker Prize karena dedikasi dan prestasinya di dunia arsitektur. Niemeyer telah mendesain bangunan mulai dari Gedung Departemen Pendidikan dan Kesehatan Brasil, yang saat ini bernama Palace of Culture, pada 1937 di Rio de Janeiro hingga Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada 1947.
Niemeyer memulai karier sebagai arsitek pertama kali setelah lulus dari Universita Escola Nacional de Belas Artes di Rio de Janeiro pada 1934. Saat itu, dia bergabung dengan tim arsitek Brasil yang bekerja sama dengan Le Corbusier. Dia mulai menggarap proyek pembangunan Gedung Departemen Pendidikan dan Kesehatan Brasil.
Pada awal kariernya, Niemeyer belum mampu memunculkan gaya yang menjadi ciri khas. Semua karyanya masih terpengaruh ciptaan Corbusier. Hubungannya dengan sejumlah arsitek dan tokoh matematika terkenal di dunia, di antaranya Joaquim Cardoso dari Brasil dan Pier Luigi Nervi dari Italia, ternyata mampu memengaruhi kreativitas Niemeyer di bidang arsitektur.
Pada 1947, Niemeyer berhasil menjadi salah satu arsitek terkenal di dunia. Ketika itu, dia mendapat kehormatan untuk bergabung dengan sebuah tim dalam mendesain markas besar PBB. Hasil desain Niemeyer ternyata mendapat penilaian terbaik dari para juri. Namun, karena tidak percaya diri dengan proyek sebesar itu, Niemeyer akhirnya memutuskan bekerja sama dengan Le Corbusier.Proyek itu berhasil, tetapi kemudian ternyata Le Corbusier yang paling banyak diuntungkan dan terkenal.
Era 1950-an boleh dibilang sebagai masa kejayaan Niemeyer. Dia menangani beberapa desain gedung,baik di dalam maupun luar Brasil. Di Sao Paulo,Niemeyer telah mendesain rancangan dari Pusat Riset Penerbangan. Di Prancis,Niemeyer juga berhasil mendesain gedung pabrikan automotif Prancis, Renault.
Dia pun menjadi orang di belakang layar yang mendesain pembangunan Kantor Media Mondadori di Milan dan Gedung FATA di Turin.Adapun di Aljazair,Niemeyer dipercaya mendesain beberapa gedung, antara lain Taman Zoologi,University of Constantine, dan Gedung Departemen Luar Negeri.
Dari 1957 hingga 1959, Niemeyer mendapat kehormatan sebagai penasihat dari organisasi arsitek Nova Cap yang berencana mendesain proyek untuk mengubah wajah Brasilia. Setahun kemudian, Niemeyer ditunjuk sebagai pemimpin para arsitek di Nova Cap yang mendesain sebagian besar bangunan penting di kota itu.
Bangunan-bangunan itu dianggap sebagai simbol modernisasi Brasilia. Pada 1964, Niemeyer memutuskan untuk berafiliasi politik dengan partai komunis. Keputusan itu memaksanya berada di pengasingan di Prancis. Di negeri yang terkenal dengan tradisi demokrasi itu,Niemeyer juga turut serta dalam mendesain markas besar partai komunis setempat.
Dengan berakhirnya kekuasaan diktator di Brasil, Niemeyer akhirnya memutuskan kembali ke tanah air. Sekembalinya ke Brasil, dia memilih untuk mengajar di University of Rio de Janeiro dan membuka jasa konsultan arsitektur sendiri
UNIVERSITAS JAPAN
Akita University
Aoyama Gakuin
Chiba University
Chubu University
Chukyo University
Dokkyo University School of Medicine
Doshisha University
Ehime University
Fujita Health University
Fukui University
Fukuoka Institute of Technology
Fukuoka Junior College of Technology
Fukushima Medical College
Fukushima University
Gunma University
Hachinohe Institute of Technology
Hirosaki University
Hiroshima City University
Hiroshima Institute of Technology
Hiroshima Shudo University
Hiroshima University
Hiroshima-Denki Institute of Technology
Hitotsubashi University
Hokkaido University
Hokkaido University of Education
Institute of Industrial Science
International University of Japan
Japan Advanced Institute of Science and Technology
Japan Women's University
Kagoshima University
Kanazawa University
Kansai University
Keio University
Keio University of Science and Technology
Kinjo Gakuin University
Kitasato University
Kobe University
Kochi National College of Technology
Kochi University
Kogakuin University
Konan University
Kumamoto National College of Technology
Kumamoto Prefecture College
Kumamoto University
Kurume institute of Technology
Kwansei Gakuin University
Kyoto Institute of Technology
Kyoto University
Kyushu Institute of Design
Kyushu Institute of Technology
Kyushu Sangyo University
Kyushu University
Maebashi City College of Technology
Matsuyama University
Meiji University
Meisei University
Mie University
Miyazaki International College
Miyazaki Medical College
Miyazaki University
Muroran Institute of Technology
Musashi Institute of Technology
Musashi University
Nagano University
Nagasaki University
Nagoya Institute of Technology
Nagoya University
Nanzan University
Nara Institute of Science and Technology
Naruto University of Education
Nihon University
Niigata University
Nippon Bunri University
Nippon Dental University
Nippon Medical School
Notre Dame Women's College
Oita University
Okayama Prefectural University
Osaka Kyoiku University
Osaka Medical College
Osaka Prefecture University
Osaka University
Reitaku University
Ritsumeikan University
Saga University
Saitama University
Sapporo Medical University
Science University of Tokyo
Sendai National College of Technology
Shiga Polytechnic College
Shimane Medical University
Soka University
Sophia University
Sundai College of Foreign Languages
Takuma National College of Technology
Tama Institute of Management & Information Sciences
Teikyo University
Temple University Japan
Tohoku University
Tokai University
Tokyo Gakugei University
Tokyo Institute of Technology
Tokyo International University
Tokyo Kaseigakuin Tsukuba Junior College
Tokyo Kogei Tanki University
Tokyo Medical and Dental University
Tokyo Metropolitan College of Aeronautical Engineering
Tokyo University of Agriculture & Technology
Tokyo University of Foreign Studies
Tokyo Woman's Christian University
Tokyo Women's Medial College
Toyama Medical and Pharmaceutical University
Toyama University
Ube College
University of Aizu
University of Electro-Communications
University of Library and Information Science
University of Tokushima
University of Tokyo
University of Tsukuba
University of the Ryukyus
Utsunomiya University
Wakayama University
Wakkanai Hokusei Gakuen Junior College
Waseda University
Yamanashi University
Yasuda Women's University
Aoyama Gakuin
Chiba University
Chubu University
Chukyo University
Dokkyo University School of Medicine
Doshisha University
Ehime University
Fujita Health University
Fukui University
Fukuoka Institute of Technology
Fukuoka Junior College of Technology
Fukushima Medical College
Fukushima University
Gunma University
Hachinohe Institute of Technology
Hirosaki University
Hiroshima City University
Hiroshima Institute of Technology
Hiroshima Shudo University
Hiroshima University
Hiroshima-Denki Institute of Technology
Hitotsubashi University
Hokkaido University
Hokkaido University of Education
Institute of Industrial Science
International University of Japan
Japan Advanced Institute of Science and Technology
Japan Women's University
Kagoshima University
Kanazawa University
Kansai University
Keio University
Keio University of Science and Technology
Kinjo Gakuin University
Kitasato University
Kobe University
Kochi National College of Technology
Kochi University
Kogakuin University
Konan University
Kumamoto National College of Technology
Kumamoto Prefecture College
Kumamoto University
Kurume institute of Technology
Kwansei Gakuin University
Kyoto Institute of Technology
Kyoto University
Kyushu Institute of Design
Kyushu Institute of Technology
Kyushu Sangyo University
Kyushu University
Maebashi City College of Technology
Matsuyama University
Meiji University
Meisei University
Mie University
Miyazaki International College
Miyazaki Medical College
Miyazaki University
Muroran Institute of Technology
Musashi Institute of Technology
Musashi University
Nagano University
Nagasaki University
Nagoya Institute of Technology
Nagoya University
Nanzan University
Nara Institute of Science and Technology
Naruto University of Education
Nihon University
Niigata University
Nippon Bunri University
Nippon Dental University
Nippon Medical School
Notre Dame Women's College
Oita University
Okayama Prefectural University
Osaka Kyoiku University
Osaka Medical College
Osaka Prefecture University
Osaka University
Reitaku University
Ritsumeikan University
Saga University
Saitama University
Sapporo Medical University
Science University of Tokyo
Sendai National College of Technology
Shiga Polytechnic College
Shimane Medical University
Soka University
Sophia University
Sundai College of Foreign Languages
Takuma National College of Technology
Tama Institute of Management & Information Sciences
Teikyo University
Temple University Japan
Tohoku University
Tokai University
Tokyo Gakugei University
Tokyo Institute of Technology
Tokyo International University
Tokyo Kaseigakuin Tsukuba Junior College
Tokyo Kogei Tanki University
Tokyo Medical and Dental University
Tokyo Metropolitan College of Aeronautical Engineering
Tokyo University of Agriculture & Technology
Tokyo University of Foreign Studies
Tokyo Woman's Christian University
Tokyo Women's Medial College
Toyama Medical and Pharmaceutical University
Toyama University
Ube College
University of Aizu
University of Electro-Communications
University of Library and Information Science
University of Tokushima
University of Tokyo
University of Tsukuba
University of the Ryukyus
Utsunomiya University
Wakayama University
Wakkanai Hokusei Gakuen Junior College
Waseda University
Yamanashi University
Yasuda Women's University
the kingdom of dream
saat imajini nasi menguasai.
bukan hal yang salah..
ciptakan dunia yang tak ada seorang pun kan mengacai di dunia mu.
Langganan:
Postingan (Atom)